Hey guys! Bulan Ramadan sebentar lagi tiba, dan itu artinya... taraweh time! Nah, salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah tentang shalat tarawih yang dikerjakan 4 rakaat dengan satu salam. Gimana sih hukumnya menurut Nahdlatul Ulama (NU)? Yuk, kita bahas tuntas!

    Hukum Shalat Tarawih 4 Rakaat 1 Salam Menurut NU

    Shalat Tarawih adalah ibadah sunnah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadan. NU sendiri memiliki pandangan yang jelas mengenai pelaksanaan shalat tarawih, termasuk tentang jumlah rakaat dan salamnya. Secara umum, NU mengikuti tradisi yang telah lama dilakukan oleh para ulama salaf, yaitu melaksanakan shalat tarawih dengan jumlah rakaat yang banyak dan dilakukan dengan tuma’ninah.

    Dalam konteks pelaksanaan shalat tarawih 4 rakaat dengan satu salam, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama. Namun, NU sendiri cenderung tidak menganjurkan cara ini. Mengapa demikian? Karena, menurut pandangan yang kuat di kalangan NU, shalat tarawih lebih utama dilakukan dengan 2 rakaat salam, 2 rakaat salam, dan seterusnya. Hal ini didasarkan pada hadis-hadis Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan untuk melaksanakan shalat malam (termasuk tarawih) dengan rakaat yang sedikit dan dipisah-pisah.

    Alasan NU Lebih Menganjurkan 2 Rakaat 1 Salam:

    1. Mengikuti Sunnah Nabi: Mayoritas hadis yang menjelaskan tentang shalat malam Nabi Muhammad SAW menunjukkan bahwa beliau melakukannya dengan 2 rakaat salam. Meskipun ada riwayat lain yang menyebutkan jumlah rakaat yang berbeda, NU lebih memilih untuk mengikuti riwayat yang paling banyak dan dianggap paling kuat.
    2. Lebih Tuma’ninah: Dengan melaksanakan shalat tarawih 2 rakaat salam, jamaah memiliki kesempatan untuk lebih tuma’ninah dalam setiap gerakan shalat. Tuma’ninah adalah salah satu rukun shalat yang wajib dipenuhi agar shalat sah. Jika shalat dilakukan dengan tergesa-gesa, maka tuma’ninah bisa jadi tidak terpenuhi.
    3. Menghindari Khilaf: Melaksanakan shalat tarawih 2 rakaat salam juga dianggap lebih aman karena menghindari perbedaan pendapat (khilaf) di kalangan ulama. Meskipun ada ulama yang membolehkan shalat tarawih 4 rakaat 1 salam, namun mayoritas ulama, termasuk di kalangan NU, lebih menganjurkan 2 rakaat salam.

    Lalu, Bagaimana Jika Terlanjur Melaksanakan Tarawih 4 Rakaat 1 Salam?

    Jika seseorang terlanjur melaksanakan shalat tarawih 4 rakaat 1 salam karena tidak tahu atau karena mengikuti imam yang melakukannya, maka shalatnya tetap sah menurut sebagian ulama. Namun, sebaiknya di kemudian hari, ia berusaha untuk melaksanakan shalat tarawih dengan 2 rakaat salam agar lebih sesuai dengan sunnah Nabi dan pandangan mayoritas ulama.

    Kesimpulan:

    NU lebih menganjurkan pelaksanaan shalat tarawih dengan 2 rakaat salam berdasarkan pada sunnah Nabi, pertimbangan tuma’ninah, dan untuk menghindari khilaf. Meskipun shalat tarawih 4 rakaat 1 salam tetap sah menurut sebagian ulama, namun lebih utama untuk mengikuti cara yang lebih dianjurkan.

    Dalil-Dalil yang Mendasari Anjuran 2 Rakaat 1 Salam

    Dalam memahami mengapa NU lebih condong pada pelaksanaan shalat tarawih dengan 2 rakaat salam, penting untuk meninjau dalil-dalil yang menjadi landasan argumentasi tersebut. Dalil-dalil ini bersumber dari hadis-hadis Nabi Muhammad SAW serta penjelasan dari para ulama muktabar.

    Hadis-Hadis Nabi Muhammad SAW:

    Beberapa hadis yang sering dijadikan rujukan antara lain:

    1. Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim: Dari Abdullah bin Umar RA, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, "Shalat malam itu dua rakaat-dua rakaat. Jika salah seorang di antara kalian khawatir akan datangnya waktu subuh, maka hendaklah ia shalat satu rakaat sebagai witir baginya."

      Hadis ini secara eksplisit menyebutkan bahwa shalat malam (yang mencakup tarawih) dilakukan dengan 2 rakaat salam. Meskipun ada hadis lain yang menyebutkan jumlah rakaat yang berbeda, hadis ini dianggap sebagai salah satu dalil yang paling kuat karena diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, dua perawi hadis yang sangat terpercaya.

    2. Hadis Riwayat Abu Dawud: Dari Ali bin Abi Thalib RA, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, "Shalat witir itu bukan suatu keharusan seperti shalat fardhu, tetapi Rasulullah SAW melakukan shalat witir dengan tiga rakaat, dan beliau memisahkannya dengan salam pada setiap dua rakaat."

      Hadis ini menjelaskan tentang shalat witir, yang juga merupakan bagian dari shalat malam. Dalam hadis ini, Nabi Muhammad SAW memisahkan setiap dua rakaat dengan salam, yang menunjukkan bahwa beliau sangat memperhatikan pemisahan rakaat dalam shalat malam.

    Penjelasan Ulama:

    Para ulama, termasuk ulama NU, memberikan penjelasan yang mendalam terhadap hadis-hadis tersebut. Mereka menjelaskan bahwa meskipun ada perbedaan pendapat tentang jumlah rakaat dalam shalat malam, namun mayoritas ulama sepakat bahwa melaksanakan shalat malam dengan rakaat yang sedikit dan dipisah-pisah lebih utama. Hal ini didasarkan pada beberapa pertimbangan, antara lain:

    • Lebih Khusyuk: Dengan melaksanakan shalat 2 rakaat salam, seseorang memiliki kesempatan untuk lebih fokus dan khusyuk dalam setiap gerakan shalat. Ia dapat merenungkan makna bacaan shalat dan menghayati setiap gerakan dengan lebih baik.
    • Lebih Mudah: Melaksanakan shalat 2 rakaat salam juga lebih mudah bagi sebagian orang, terutama bagi mereka yang sudah lanjut usia atau memiliki kondisi fisik yang kurang memungkinkan. Mereka dapat melaksanakan shalat dengan lebih nyaman dan tidak terlalu memaksakan diri.
    • Mengikuti Sunnah yang Lebih Kuat: Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, mayoritas hadis menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW melaksanakan shalat malam dengan 2 rakaat salam. Oleh karena itu, mengikuti sunnah ini dianggap lebih utama dan lebih mendekati kesempurnaan.

    Dengan memahami dalil-dalil ini, kita dapat lebih mengerti mengapa NU lebih menganjurkan pelaksanaan shalat tarawih dengan 2 rakaat salam. Meskipun ada perbedaan pendapat di kalangan ulama, namun NU berpegang pada dalil-dalil yang dianggap paling kuat dan sesuai dengan tradisi yang telah lama dilakukan oleh para ulama salaf.

    Tips Agar Tarawih Lebih Khusyuk

    Selain memahami hukum dan dalil-dalil terkait shalat tarawih, penting juga untuk memperhatikan kualitas pelaksanaan shalat itu sendiri. Berikut adalah beberapa tips agar shalat tarawih kita bisa lebih khusyuk dan bermakna:

    1. Niat yang Ikhlas: Sebelum memulai shalat tarawih, pastikan niat kita lurus karena Allah SWT. Hindari niat yang riya atau ingin dipuji orang lain. Niat yang ikhlas akan membuat hati kita lebih tenang dan fokus dalam melaksanakan shalat.
    2. Persiapan yang Baik: Sebelum berangkat ke masjid atau mushola, usahakan untuk berwudhu dengan sempurna, memakai pakaian yang bersih dan rapi, serta memakai wangi-wangian. Persiapan yang baik akan membantu kita untuk lebih fokus dan khusyuk dalam shalat.
    3. Memahami Bacaan Shalat: Usahakan untuk memahami makna dari setiap bacaan shalat yang kita ucapkan. Dengan memahami maknanya, kita akan lebih menghayati setiap kata yang kita baca dan lebih merasakan kehadiran Allah SWT dalam shalat kita.
    4. Tuma’ninah: Lakukan setiap gerakan shalat dengan tuma’ninah, yaitu tenang dan tidak tergesa-gesa. Tuma’ninah adalah salah satu rukun shalat yang wajib dipenuhi agar shalat kita sah. Dengan tuma’ninah, kita akan lebih fokus dan khusyuk dalam setiap gerakan shalat.
    5. Fokus dan Konsentrasi: Hindari pikiran-pikiran yang mengganggu konsentrasi kita saat shalat. Jika pikiran kita melayang, segera kembalikan fokus kita pada shalat yang sedang kita kerjakan. Ingatlah bahwa kita sedang berhadapan dengan Allah SWT, Dzat yang Maha Agung.
    6. Berdoa: Setelah selesai shalat tarawih, jangan lupa untuk berdoa kepada Allah SWT. Mintalah ampunan atas dosa-dosa kita, mintalah petunjuk dan hidayah, serta mintalah agar kita diberikan kekuatan untuk terus beribadah kepada-Nya.
    7. Membaca Al-Qur'an: Selain melaksanakan shalat tarawih, usahakan juga untuk membaca Al-Qur'an setiap hari selama bulan Ramadan. Al-Qur'an adalah pedoman hidup bagi umat Islam. Dengan membaca Al-Qur'an, kita akan mendapatkan petunjuk dan hidayah dari Allah SWT.
    8. Bersedekah: Ramadan adalah bulan yang penuh berkah. Manfaatkan kesempatan ini untuk bersedekah kepada orang-orang yang membutuhkan. Sedekah akan membersihkan harta kita dan mendatangkan keberkahan dari Allah SWT.
    9. Menjaga Diri dari Perbuatan Dosa: Selama bulan Ramadan, usahakan untuk menjaga diri dari segala perbuatan dosa, baik dosa kecil maupun dosa besar. Jaga pandangan kita, jaga lisan kita, dan jaga perbuatan kita agar tidak melanggar perintah Allah SWT.

    Dengan melaksanakan tips-tips ini, diharapkan kita dapat melaksanakan shalat tarawih dengan lebih khusyuk dan bermakna. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita selama bulan Ramadan ini. Amin!

    Keutamaan Shalat Tarawih di Bulan Ramadan

    Guys, tahu nggak sih, shalat tarawih itu punya banyak banget keutamaan? Selain sebagai ibadah sunnah yang sangat dianjurkan, tarawih juga punya nilai lebih di bulan Ramadan. Yuk, kita bahas apa aja sih keutamaan shalat tarawih ini!

    1. Penghapus Dosa: Salah satu keutamaan utama shalat tarawih adalah sebagai penghapus dosa. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang melaksanakan shalat malam (tarawih) di bulan Ramadan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim)

      Hadis ini jelas banget menunjukkan betapa besar keutamaan shalat tarawih. Dengan melaksanakan tarawih dengan ikhlas dan mengharap ridha Allah, dosa-dosa kita yang telah lalu bisa diampuni. Wah, kesempatan emas banget nih!

    2. Mendapatkan Pahala yang Berlimpah: Selain sebagai penghapus dosa, shalat tarawih juga memberikan pahala yang berlimpah bagi yang mengerjakannya. Setiap rakaat yang kita kerjakan, setiap sujud yang kita lakukan, akan dibalas dengan pahala yang berlipat ganda oleh Allah SWT.

    3. Mendekatkan Diri kepada Allah: Shalat tarawih adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan melaksanakan shalat, kita berkomunikasi langsung dengan Sang Pencipta, memohon ampunan, dan memanjatkan doa-doa kita. Semakin sering kita melaksanakan shalat, semakin dekat pula kita dengan Allah SWT.

    4. Menghidupkan Malam Ramadan: Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh berkah dan ampunan. Dengan melaksanakan shalat tarawih, kita turut menghidupkan malam-malam Ramadan dengan ibadah dan dzikir kepada Allah SWT. Hal ini akan membawa keberkahan bagi diri kita dan keluarga kita.

    5. Menjalin Ukhuwah Islamiyah: Shalat tarawih seringkali dilaksanakan secara berjamaah di masjid atau mushola. Hal ini menjadiMomentum yang baik untuk menjalin ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama Muslim). Kita bisa bertemu dengan saudara-saudara seiman kita, saling berbagi cerita, dan saling mendoakan.

    6. Mendapatkan Syafaat di Hari Kiamat: Syafaat adalah pertolongan yang diberikan oleh seseorang yang memiliki kedudukan tinggi di sisi Allah SWT kepada orang lain di hari kiamat. Rasulullah SAW adalah orang yang paling berhak memberikan syafaat kepada umatnya. Dengan melaksanakan shalat tarawih, kita berharap bisa mendapatkan syafaat dari Rasulullah SAW di hari kiamat nanti.

    Dengan mengetahui keutamaan-keutamaan shalat tarawih ini, semoga kita semakin termotivasi untuk melaksanakan ibadah ini dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai kita melewatkan kesempatan emas ini untuk meraih ampunan dan pahala dari Allah SWT. Ramadan Kareem!

    Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan pencerahan ya! Selamat menjalankan ibadah puasa dan shalat tarawih. Jangan lupa, tetap semangat dan jaga kesehatan! Sampai jumpa di artikel selanjutnya!